Contact Form

 

PROJECT BASED LEARNING (PEMBELAJARAN BERBASIS KARYA)


Faktor - Faktor Mendasar Dalam Menyusun Karya (2)

2. Penyelidikan Terus Menerus (Sustained Inquiry

Pemikiran Jhon Dewey banyak menjiwai Standar Utama Pembelajaran Berbasis Karya, tapi ini merupakan desakannya pada pentingnya penyelidikan yang mempunyai pengaruh paling kuat. Menantang masalah atau pertanyaan digunakan untuk mengajukan penyelidikan yang didesain untuk menyelesaikan masalah atau menjawab pertanyaan. Kata inquiry berasal dari Bahasa Latin yang berarti “bertanya”, dan PBK berawal dari pertanyaan siswa, “Apa yang kita tahu?” dan “Apa yang perlu kita untuk tahu?” untuk memecahkan masalah dan menjawab pertanyaan pancingan. Pertanyaan-pertanyaan ini mengarahkan siswa (umumnya dengan bimbingan dan bantuan guru) untuk mengidentifikasi investigasi dan penelitian yang akan dilaksanakan dan tugas-tugas yang harus dilengkapi dan merencanakan publikasi hasil yang akan mereka hasilkan. Penting untuk dicatat bahwa penyelidikan tidak berarti penelitian dalam arti paling sederhananya dari “penemuan informasi” dari buku atau website. Untuk menjawab pertanyaan mereka, siswa harus mewancarai seorang ahli, melakukan pekerjaan lapangan, atau melakukan eksperimen. Mereka dapat menyelidiki hingga kebutuhan pengguna barang atau jasa, atau beraudiensi dengan siapa siswa akan membagi pekerjaanya. Selama siswa menemukan jawaban terhadap pertanyaan awalnya, pertanyaan baru akan timbul, dan mereka mencari jawaban lagi; penyelidikan meraka menjadi sebuah siklus, spiral, sebagaimana siswa menggali dalam dan lebih dalam.
Dalam dunia pendidikan, kata inquiry (penyeledikan) membangkitkan yang sama sekali bertentangan dengan reaksi yang melawan. Ahli pendidikan konservatif menentang penyelidikan, menegaskan bahwa pembelajaran tersebut tidak efektif, membebani kapasitas kognitif siswa di luar kemampuan, dan secara umum menghabiskan waktu guru dan siswa. Di sisi lain, ahli pendidikan progesif dan mereka yang sepaham dengan “pembelajaran sains” memandang bahwa penyelidikan sebagai jantung dari seluruh pembelajaran yang bermakna dan berargumen bahwa pembelajaran konservatif tidak benar-benar mengerti tentang pembelajaran yang menggunakan penyelidikan (atau PBK). Anggapan kami secara tidak sadar merupakan bagian dari kerumunan pembelajaran sains. Kami mempercayai bahwa penyelidikan – yang dikerjakan dengan baik – tidak sama dengan melepas siswa untuk menemukan hal-hal yang harus dipelajari. Dalam PBK, merupakan karya itu sendiri, direncanakan dengan hati-hati oleh guru, yang menstrukturkan penyelidikan siswa dan membimbing aktivitas pembelajaran menuju tujan dari karya. Dalam sebuah karya, menantang masalah atau pertanyaan membentuk sebuah tujuan pembelajaran. Kami yakin bahwa siswa – sebenarnya, seseorang – belajar lebih efisien, lebih cepat, dan lebih mendalam apabila mereka mengerti mengapa mereka belajar dan merasa pembelajaran mereka seperti memiliki maksud tertentu. Ini merupakan pencarian yang disengaja dan memiliki makna terhadap sebuah solusi atau jawaban yang ada dalam jantung penyelidikan.
Merupakan hal yang penting bahwa penyelidikan dilaksanakan secara berkelanjutan. Salah satu tujuan dari Standar Utama PBK ialah untuk membangun keberhasilan dalam pemikiran kritis/ pemecahan masalah, kolaborasi, dan manajemen diri. Apabila hal ini terjadi, kemudian siswa membutuhkan untuk mengkonfrontasi masalah dan pertanyaan yang tidak dapat dipecahkan dalam pertemuan kelas singkat. Pertanyaan yang sulit membutuhkan lebih banyak waktu untuk dijawab dan dipecahkan. Tim kolaboratif mengalami fase perkembangan sekaligus pasang surut emosional. Perkembangan kemampuan interaktif merupakan hal yang penting untuk berkontribusi pada tim yang sedang berlangsung membutuhkan waktu. Akhirnya, apabila siswa mengembangkan ketrampilan manajemen diri yang akan berguna dalam kuliah, karir, dan hidup, maka mereka harus dapat mengelola diri sendiri terhadap pelajaran mingguan, daripada harian. (Selain itu, kita sebaiknya mencatat, pembentukan ketrampilan ini mewajibkan siswa untuk menjalankan karya untuk satu tahun, tidak hanya setelah pelajaran mereka selesai.

Diterjemahkan Dari: Setting The standard for Project Based Learning : A Proven Approach to Rigorous Classroom Instruction. 20115. Alexandria: ASCD

Total comment

Author

Anonymous

0   comments

Cancel Reply