Contact Form

 

PENGAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED TEACHING) (4)


Membangun Budaya


Budaya sebuah kelas yang menjalankan PBL menghasilkan kebebasan, rasa ingin tahu, dan perhatian terhadap kualitas. Guru dalam melaksanakan Standar Emas PBL membangun budaya ini baik melalui cara eksplisit (misalnya, slogan-slogan di dinding atau proses penyelidikan yang terstruktur) dan implisit (misalnya, bagaimana guru merespon pertanyaan siswa atau bagaimana siswa dilatih untuk berbincang satu sama lain. Dalam sebuah kelas yang menjalankan PBL dengan baik, pertanyaan-pertanyaan siswa yang menuntun proses penyelidikan harus dapat diperoleh dan diterima. Siswa mengetahui bahwa tidak mengapa untuk mengeksplor cara yang berbeda untuk mengusulkan ide atau menciptakan bentuk dasar produk yang perlu untu diperbaiki atau bahkan tidak dipakai secara keseluruhan, atau yang disebut dengan “gagal maju”. Guru mengizinkan siswa untuk menyampaikan opininya dan menawarkan idenya tentang proyek, dan memastikan siswa memahami proyek tersebut betul-betul terbuka – bahwa terdapat lebih dari satu cara untuk menginvestigasi sebuah topik, menciptakan produk, menunjukkan apa yang mereka tahu, dan menjawab pertanyaan pengarah.
Aspek penting lainnya dari sebuah budaya kelas yang menerapkan PBL ialah mendorong sebuah “pertumbuhan pola pikir” atau keyakinan bersama bahwa kemampuan siswa tidak dibatasi oleh gen-gen atau latar belakangnya, dan dapat dikembangkan melalui dedikasi dan kerja keras (Dweck, 2006). Ketiak siswa menyakini hal ini, mereka belajar lebih dan mengaplikasikannya terhadap tantangan-tantangan baru secara lebih konsisten. Pengajaran PBL mendorong sebuah pertumbuhan pola pikir melalui siklus kritik dan revisi dimana siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan produknya dan, dengan begitu, menumbuhkan dan memperdalamkan pembelajarannya, Daripada semata-mata berfokus kepada produk akhir, guru sebaiknya memfokuskan pujian dan pengakuan mereka pada usaha siswa, kegigihan, strategi mereka untuk mengatasi kesulitan-kesulitan, dan keseluran proses pengembangan. Setiap siswa sebaiknya “direntangkan” dan diberikan tantangan yang membutuhkan pemikiran dan usaha. 

Diterjemahkan Dari: Setting the standard for project based learning : a proven approach to rigorous classroom instruction 

Total comment

Author

Anonymous

0   comments

Cancel Reply