Contact Form

 

PROJECT BASED LEARNING (PEMBELAJARAN BERBASIS KARYA)

Faktor - Faktor Mendasar Dalam Menyusun karya (5)

5. Refleksi (Reflection)

 Beberapa abad yang lalu, mengantisipaso kepentingan hari ini pada “metakognisi (metacognition)”, Dewey menulis, “Kita tidak belajar dari pengalaman. Kita belajar dari refleksi pengalaman”. Perhatiannya terhadap “tindakan kognitif” membuat refleksi sebuah bagian utama dalam aktivitas karya. Siswa – dan guru – perlu untuk melakukan refleksi sepanjang pengerjaan karya dalam efektifitas pada aktivitas karya dan penyeledikannya, kualitas pekerjaan siswa, hambatan-hambatan yang dihadapi, dan bagaimana hal tersebut diatasi. Refleksi seperti ini menjaga karya tetap pada jalurnya dan membantu meminimalisir “ketidakteraturan” dalam pelaksanaan PBK.
Standar Utama PBK bertujuan untuk menyiapkan siswa, yang, ketika menghadapi sebuah masalah, mengukur dan merefleksi apakah mereka pernah melihat jenis masalah ini sebelumnya dan apakah mereka telah mengembangkan pengetahuan dan strategi yang dapat mereka gunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jika belum, selanjutnya pemikiran mereka harus bergerak pada bagaimana menyelesaikan masalah tersebut.
Ketika refleksi diaplikasikan kepada proses pemikiran diri seseorang – pemikiran tentang pemikiran seseorang – ahli psikologi menyebutnya sebagai metakognisi, yang memiliki tingkatan ke 14 dalam daftar pengaruh pencapain yang ditulis Jhon Hattie, lebih tinggi daripada pencapaian awal. Refleksi merupakan 2 cabang. Ke dalam, PBK memungkinkan siswa untuk berkembang secara pemikiran melalui tugas karya dan memodifikasi perilakunya sebagaimana diperlukan. Ke dalam, PBK memberikan kesadaran terhadap strategi pembelajaran dan pemecahan masalah yang mereka sedang gunakan, dan memungkinkan siswa lebih memahami dan memodifikasi strategi ini.
Refleksi yang hati-hati memungkin siswa untuk menentukan apakah strategi pemecahan masalah yang sedang mereka gunakan sesuai terhadap permasalahan yang sedang dipecahkan. Pemecahan masalah dan strategi metakognisi sering dilekatkan dengan disiplin akademis spesifik dan tidak dipindahkan ke seluruh bidang studi (misalnya, strategi analisis tekstual tidak secara umum menolong siswa menyelesaikan permasalahan Fisika). Konsekuensinya, Standar Utama karya perlu didesain untuk mendorong pemikiran yang sesuai subyek.

Diterjemahkan Dari: Setting The standard for Project Based Learning : A Proven Approach to Rigorous Classroom Instruction. 20115. Alexandria: ASCD 

Total comment

Author

Anonymous

0   comments

Cancel Reply