Faktor - Faktor Mendasar Dalam Menyusun karya (6)
6. Kritik dan Revisi
6. Kritik dan Revisi
Selama lebih dari satu dekade,
Jhon hatie telah menganalisa dampak dari faktor-faktor yang berbeda
pada pendidikan dalam sebuah usaha pemecahan untuk lebih memahami apa
yang membuat perbedaan siswa dalam belajar. Analisanya
mengindikasikan bahwa “mengadakan evaluasi formatif” merupakan
hal keempat yang paling berpengaruh dalam daftar 150 hal-hal yang
mungkin mempengaruhi, lebih berpengaruh daripada hubungan guru dan
siswa, prestasi awal, atau pembelajaran kooperatif. Hattie
menyimpulkan bahwa walaupun evaluasi formatif merupakan pekerjaan
guru yang penting, ini merupakan aktivitas siswa yang sama
pentingnya.
Tugas siswa tidak sesederhana
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, tetapi secara aktif
mengelola dan memahami pencapaian belajar mereka. Hal ini termasuk
mengevaluasi perkembangan mereka, menjadi lebih bertanggung jawab
untuk pembelajarannya, dan terlibat dengan teman dalam pembelajaran
bersama tentang pencapaian-pencapain dalam pembelajaran.
Peneliti-peneliti
lain telah sampai pada
kesimpulan dan argumentasi yang serupa bahwa penilaian formatif
merupakan alat yang ampuh namun kurang dimanfaatkan di dalam kelas.
Situasi ini mungkin merupakan
masalah di kebanyakan kelas, tetapi penilaian formatif – apa yang
kami sebut kritik dan revisi – merupakan sebuah kebiasaan
untuk pematangan dalam standar emas PBK.
Standar emas PBK menekankan
pentingnya pengembangan karya siswa melalui kritik dan revisi. Dengan
membuat pemeriksaan, dimana siswa menerima umpan balik untuk karya
mereka dari guru mereka, mungkin orang dewasa lain seperti ahli atau
mentor, dan teman mereka, siswa memeriksa kualitas karya mereka dan
mempunyai kesempatan untuk merevisi dan mengembangkannya. Siswa
diajarkan bagaimana saling memeriksa karya antara satu dengan yang
lain dan bagaimana memberikan saran untuk pengembangan. Kritik dan
revisi merupakan bagian yang normal dalam pencintaan produk dan
secara umum dijalankan melalui protokol atau proses terstruktur
lainnya untuk memastikan bahwa umpan balik “spesifik, menolong, dan
ramah”. Perhatian juga diberikan terhadap keseluruhan kemajuan yang
dicapai setiap tim siswa, yang memungkinkan siswa untuk memunculkan
dan merefleksikan masalah-masalah praktis dan interpersonal yang
mungkin sedang menghambat kemajuan karya, dan untuk mengawali koreksi
ditengah berjalannya proyek.
Penilaian sumatif dalam PBK,
seperti formatif, merupakan sebuah kombinasi dari penerapan biasa
dan, bagi kebanyakan guru, baru. Dalam pelaksanaa kurikulum biasa,
sebagai contoh, guru mungkin memberikan ujian untuk meminta siswa
menuliskan jawaban untuk menentukan apakah mereka telah mempelajari
apa yang dimakasudkan oleh guru. Dalam sebuah proyek, hal-hal
tersebut masih diperlukan – khususnya untuk menilai konten
pengetahuan dan pemahaman konseptual – tetapi begitu juga evaluasi
akhir dari produk yang diciptakan oleh tim dan dari kemampuan siswa
untuk menggunakan pemikiran kritis/ penyelesaian masalah,
kolaborasi, dan kemampuan pengelolaan diri. Untuk hal tersebut, guru
dan siswa perlu menggunakan rubrik yang mengacu pada kriteria.
Diterjemahkan Dari: Setting The standard for Project Based Learning : A Proven Approach to Rigorous Classroom Instruction. 20115. Alexandria: ASCD