Sebagaimana Allah menciptakan setiap manusia dengan
keunikan, maka setiap keluarga sebenarnya juga memiliki keunikan yang dapat
dijadikan sebagai identitas. Identitas dari sebuah keluarga dapat berupa :
- misi keluarga yaitu tugas spesifik yang diamanahkan Allah pada keluarga. Misi berupa kata kerja.
- visi keluarga yaitu cita-cita yang ingin dicapai
- values yaitu nilai nilai yang akan diperjuangkan (max 3)
- code of conduct atau golden rules yaitu kesepakatan untuk mendukung apa yang ingin diperjuangkan
Identitas keluarga bukanlah sesuatu yang kita tentukan,
melainkan harus kita temukan. Semua dapat dimulai dengan menemukan misi
keluarga. Misi keluarga pada hakikatnya adalah amanah yang Allah berikan.
Tentunya Allah memberikannya sepaket dengan modal yang berupa keunikan masing
masing person dalam sebuah keluarga. Oleh karena itu, Identitas dan misi
keluarga dapat ditemukan dengan terlebih dahulu menemukan misi personal.
Setelah masing masing person menemukan misi hidupnya, maka dapat disinergikan
menjadi sebuah misi keluarga.
Jika kita belum dapat menemukan misi keluarga, proses
menemukan misi dapat dimulai dengan
menentukan visi atau cita-cita. Visi atau cita-cita biasanya berupa impian.
Tentu setiap keluarga maupun person dalam sebuah keluarga memiliki impian.
Namun, seringkali cita cita atau impian kita tidaklah spesifik. Menetapkan
cita-cita atau impian secara spesifik bukan berarti kita mendikte Allah. Kita
hanya meminta kepada Allah apa manfaat yang kita inginkan dari hal hal yang
kita minta. Kita boleh mengusahakannya, karena proses adalah hak kita. Adapun
apa yang kita dapatkan (baca : hasil) adalah hak atau kehendak Allah. Jika
sudah diberikan jalan oleh Allah atas apa-apa yang kita minta,kita harus
melaksanakannya apapun tantangan yang
akan kita hadapi , karena itu adalah bagian dari doa kita. Apapun hasilnya
adalah kehendak Allah, kita harus menerimanya karena itulah yang terbaik untuk
kita.
Agar kita lebih yakin dan sungguh sungguh dalam mengusahakan
cita-cita atau impian, kita dapat menuangkannya dalam bentuk family vision
board. Family vision board ini membantu kita memvisualisasikan mimpi-mimpi atau
cita-cita keluarga kita. Family vision board dapat kita tempatkan pada
tempat-tempat strategis di mana setiap kita melihatnya maka kita akan
memintanya kepada Allah. Family vision board berisi apa saja impian dari
keluarga kita, dapat berupa impian jangka pendek, menengah, maupun jangka
panjang.
Membuat family vision board dapat dilakukan dengan
menggambarkan atau menempelkan gambar yang sesuai dengan impian-impian atau
cita-cita keluarga kita. Family Vision Board harus memiliki karakteristik 'SMART' yaitu :
a. Spesifik
Family
Vision Board harus memiliki makna yang lebih khusus dan terperinci.
Misal anda bermimpi ingin punya rumah sendiri, rumah seperti apa yang
ingin anda inginkan, berapa perkiraan uang yang harus anda siapkan? Buat
kebermanfaatan apa saja sehingga rumah tersebut harus anda miliki.
b.Measurable
Family
vision board adalah sesuatu yang harus terukur. Contoh : tahun
2016-2017 ini akan menulis 3 buku pengalaman mendampingi anak-anak
belajar di rumah. Setiap satu minggu akan menghasilkan satu alat peraga
pendidikan, sehingga dalam jangka waktu satu tahun akan bisa mendirikan
perusahaan alat peraga pendidikan dengan minim 50 item.
c. Achievable
Family
Vision Board adalah sesuatu yang harus yang mudah kita raih dengan
sedikit usaha lebih dari apa yang selama ini sudah kita kerjakan. Tidak
boleh terlalu mudah dan juga tidak boleh terlalu susah untuk meraihnya.
Kalau terlalu mudah membuat kita tidak menghargai pencapaian kita, kalau
terlalu susah, membuat kita tidak akan mengerjakannya.
d. Realistic
Family
Vision Board harus berisi tantangan-tantangan yang memang anda hadapi
saat ini secara real, bukan “ngoyoworo” mengada-adakan sesuatu yang
sedang tidak anda jadikan sebagai “musuh bersama” atau “tantangan
bersama”. Hal ini membuat vision board hanya sekedar prakarya keluarga.
e. Timebond
Berikan
batas waktu anda untuk meraih mimpi tersebut, jangan ijinkan mimpi itu
berkelana dalam kehidupan anda, tanpa tahu kapan seharusnya akan menjadi
kenyataan. Tugas kita adalah memberikan “Proposal” ke Yang Maha
Membuat Perencanaan, kemudian istiqomah dan bersungguh –sungguh dalam
proses. Biarkan hasil DIA yang menentukan. Karena hasil adalah HAK DIA,
dan proses adalah HAK KITA.
Menyusun family vision board adalah langkah pertama dari
mewujudkan mimpi (dream it). Langkah selanjutnya adalah membagikannya salah satunya bisa dengan
menceritakan pada orang-orang atau komunitas (share it). Setelah kita share,
maka kita harus mengerjakan usaha usaha untuk meraih impian impian tersebut (do
it). Setelah memulai langkah kita untuk mengerjakannya, selanjutnya kita perlu
mengembangkannya (grow it).
Di atas telah disebutkan bahwa impian SMART harus punya
batasan waktu. Batasan waktu juga bukan berarti dalam rangka mendikte Allah.
Batasan waktu dibuat agar kita bisa melakukan evaluasi dari usaha-usaha dan
pengembangan yang telah kita lakukan. Jika ternyata dalam batas waktu kita
belum atau tidak mendapatkannya, maka kita perlu mengambil pelajaran atau hikmah
sehingga kita tetap ridho terhadap hasil yang merupakan kehendak Allah.
Selamat membuat “Family Vision Board”
“Vision without action is merely a dream. Action without vision just passes the time. Vision with action can change the world” – Barker, Joel A.