Untuk menemukan misi keluarga haruslah dimulai dengan menemukan misi atau tugas spesifik dari masing-masing anggota keluarga. Hal ini karena misi adalah tugas spesifik dari Allah yang harus ditemukan bukan semata-mata ambisi orang tua sehingga misi keluarga memiliki ruh serta membuat semua anggota keluarga yakin dan berkata "yes, it is our mission". Selanjutnya akan muncul pertanyaan, proses menemukan misi pribadi itu harus dimulai dari mana? Berikut akan kami bagikan apa yang sedang kami coba bersama-sama dalam coaching clinic bersama bunda Septi.
Pertama-tama, ayah dan bunda diminta membuat daftar empat kuadran untuk mengenali aktivitas-aktivitas apa saja yang disukai dan bisa. Kalau dalam istilah tallent mappingnya abah Rama, easy dan enjoy. Berikut contoh daftar aktivitas empat kuadran :
Keterangan :
Kuadran I adalah aktivitas yang kita sukai dan kita bisa (enjoy & easy)
Kuadran II adalah aktivitas yang kita sukai tapi kita tidak bisa (enjoy but not easy)
Kuadran III adalah aktivitas yang kita bisa tetapi kita tidak suka (easy but not enjoy)
Kuadran IV adalah aktivitas yang kita tidak suka juga tidak bisa
Dalam menuliskan daftar aktivitas dalam empat kuadran di atas, kita harus jujur terhadap diri sendiri dan tidak perlu menilai apakah aktivitas ini penting, keren, bermanfaat, dsb. Tuliskan apa adanya, misalnya, kita suka dan bisa banget tidur, tulis saja tidur di kuadran I. Selain apa adanya, akan lebih baik jika kita bisa menuliskannya spesifik. Misal kita suka dan bisa mengajar. Mengajar ini bisa diperinci, mengajar apa? audiensnya siapa? dan jumlah audiensnya berapa? Nah kalau belum bisa memperinci maka tulis saja apa adanya, nanti setelah proses penguatan barulah insya Allah akan kita temukan perinciannya sehingga kita dapat menuliskan lebih spesifik. Oleh karena itu, kita bisa pahami bahwa proses ini adalah proses yang berulang dan berkelanjutan.
